Mendigitalkan Media Cetak

Kehadiran teknologi tidak bisa ditolak. Media cetak kertas, setelah diketemukannya oleh Cai Lun (Ts’ai Lun) orang berkebangsaan Tionghoa diabad pertama mashi yang pada awalnya media tersebut sangat sederhana, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, media tersebut mengalami perubahan dan kini banyak digunakan seluruh dunia sebagai media cetak contoh: surat, surat kabar, tabloid, buku, majalah dll.

Media cetak menempati ruang dan waktu. Berapa luas untuk menyimpan media tersebut?  Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai pada tempat yang dituju? Dan seiring berjalannya waktu, media tersebut juga akan mengalami perubahan semakin memudar. Pemudaran tersebut menjadikan sulit dibaca.

Proses alih media dari bentuk cetak ke dalam digital teknologi. Dengan teknologi Optik Character Recognition (OCR), media cetak dapat diterjemahkan menjadi media digital elektronik melalui proses scanning. Scanning adalah pemindahan dari media cetak menjadi teks, grafik, fotografi, menjadi data digital.

Data digital hasil scan masih terdapat bahasa mesin yang tidak dimengerti secara umum. Agar tidak kehilangan makna awal harus melalui proses penyuntingan dengan aplikasi komputer. Format data digital meliputi yaitu: Portable Document Format (PDF), Searchable PDF, Miconicrosoft Word (.doc), Microsoft Excel (.xls), .TXT, .PNG, .JPEG, .TIFF, dan .BMP.

Kelebihan utama dari format file PDF adalah sifatnya fleksibel. Format tersebut selain mampu menampilkan data berupa teks maupun gambar, file PDF ini dapat disimpan di komputer, smartphone, android, flasdisk, Compact Disk (CD), ekstenal hardisk (HDD), Cloude Storage, dll.

Claude storage (komputasi awan) adalah sebuah gambaran awan di angkasa luas dan bebas. Sebersih apapun birunya langit, masih terdapat awan. Cloud Storage merupakan sebuah media penyimpanan data digital yang memanfaatkan adanya server virtual sebagai media penyimpanan. Cloud Storage tidak membutuhkan perangkat tambahan apapun, yang diperlukan adalah peralatan yang terkoneksi ke jaringan internet.

Yang menjadi pertanyaan adalah, ketika sebuah buku yang dipindah menjadi file PDF dengan ketebalan di atas 150 halaman. Berapa tahan lama kita membaca di depan layar kaca?

2 Replies to “Mendigitalkan Media Cetak”

  1. mungkin saya masih awan, namun jika dikaitkan dengan keawetan sebuah produk digital, perlu diperhatikan proses awal pembuatan digitalnya agar tidak kehilangan makna.

    buku yang sudah dirubah formatnya menjadi bentuk digital, untuk kaum difabel khususnya tunanetra bisa menjadi sebuah keuntungan karena mereka tidak harus melakukan proses scanning

    1. Terima kasih sudah hadir. Diera serba digital kadang yang terjadi proses mendigitalkan buku jadi salah arti. Setelah menjadi file digital dianggapnya semua orang bisa belajar dari situ. Yang harus diperhatikan adalah apa tujuan mendigitalkan buku?
      Terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.