Bodoh Yang Termarginalkan

Tuhan menciptakan manusia sangat mulia dan unik. Kedua pemberian itu sejak manusia dilahirkan hingga ajal menjemputnya. Itu semua terjadi secara turun temurun sejak ribuan bahkan jutaan abad-abad yang lalu, dengan keberagaman warna kulit, budaya, strata dalam kehidupan, cara berfikir dan lain-lain.

Ironisnya kemuliaan dan keunikan itu diciderai oleh sesama manusia dengan menyematkan atribut bodoh. Atribut tersebut biasa disematkan pada orang-orang yang termaginalkan, hidup serba kekurangan, rumah dengan dinding bilik bambu atap daun kelapa, kumuh, jauh dari jangkauan keramaian kota.

Sang waktu akan membuktikan semua itu. Apakah Thomas Edison seorang yang bodoh? Diusia 6 tahun, ia sempat diusir pulang oleh guru dari sekolahnya karena bodoh. Oleh ibunya ditarik dari sekolah dan diajari di rumah. Ibunya memberi buku tentang berbagai macam mata pelajaran. Edison banyak belajar secara mandiri, dan petualang hidup dan karirnya berhasil menciptakan inovasi hebat dengan temuan bola lampu pijar elektrik praktis pertama. Kini dunia menjadi terang oleh temuannya.

Era revolusi digital 4.0, memberikan peluang kepada semua orang. Taukah Anda bahwa kita banyak belajar dari orang yang diangggap bodoh, yang ternyata orang tersebut memiliki otak yang super jenius. Orang bodoh dari waktu ke waktu banyak memberikan kontribusi dalam kehidupan tidak terkecuali dalam dunia pendidikan dan akademisi, hingga saat ini. Hanya kita yang tidak menyadarinya.

Sumber bacaan:
Tanmalaka, Madilog, Materialisme, Dialektika, dan Logika, NARASI, Jl. Cempaka Putih No. 8, Gejayan, Yogyakarta 55283
https://www.biography.com/people/thomas-edison-9284349

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.